Bima, Jangkarantb.com–Kondisi infrastruktur jalan di desa Pai kec.Wera kab.Bima Nusa Tenggara Barat(NTB). Jalan ini sebagai penghubung di dua dusun yang ada di pai dalam kini sudah tidak layak di gunakan oleh masyarakat setempat dan khusus jalan ini sebagai penunjang perekonomian masyarakat baik peningkatan hasil pertanian,peternakan dan perdagangan ekonomi masyarakat lokal.
Perbaikan jalan ini menjadi mimpi besar dan harapan masyarakat agar di perhatikan layaknya jalan di tempat lain tidak ada diskriminatif.
Jalan ini merupakan domoin untuk pemerintah daerah kab.bima.
Seperti dalam kutipan di dinding Facebook akun “Umran Al_kautsar ” berharap pada pemerintah daerah kab.Bima peduli dan perhatikan kondisi jalan yang sudah tidak layak di gunakan.(2/4/2023) pukul 10;40 wita.
” Kondisi salah satu titik badan jalan imbas dari tergerus oleh arus banjir kemarin. Lebar badan jalan tinggal 5 jengkal sehingga menyulitkan untuk dilewati oleh kendaraan roda 4. Keadaan cuaca yang belum menentu dan berpotensi curah hujan tinggi membuat masyarakat semakin khawatir akan terus tergerusnya jalan ini yang mengakibatkan terhambatnya aktifitas masyarakat dan distribusi barang terlebih ini lagi musim panen.”
Dengan kondisi parah yang sudah berjalan berpuluh- puluh tahun ini, Lantas kemanakah masyarakat harus mengadukan keluhan dan jeritan ini. Pemerintah sebagai Pelayan masyarakat mestinya harus Proaktif terlebih ini sudah lama.
Sejatinya Pemerintah adalah Oleh Masyarakat dan Untuk Masyarakat. Oleh Masyarakat: Kami didua Dusun ini dalam setiap momen politik selalu proaktif dan berpartisipasi dengan baik, tidak pernah meminta kepada kompetitor politik untuk blokir dulu jalan, membawa banyak orang untuk berorasi dibawah terik matahari mulai pagi sampai siang hari agar dapat bertemu dengan kami dalam silaturrahmi dan obral janji politiknya dan selalu yang menjadi poin pertama janjinya adalah Jalan ini.
#Untuk Masyarakat: Keharusan bagi kami untuk menuntut apa yang menjadi hak kami, dan sadari dong apa yang menjadi kewajibanmu. Apakah kami harus berramai- ramai blokir dulu jalan dan berteriak dijalanan agar jeritan ini didengar. Yang adil dong karena kami tidak pernah menuntut itu disaat kalian hadir mengemis, menangis dan memohon belas kasih untuk kami pilih.
Entah Sampai Kapan, Merdeka yang Terjajah
Munginkah Falsafah Dana Mbojo “Edera Ndai Sura Dou Labo Dana” Sudah Berubah Menjadi “Edera Dou Sura Ndai Labo Lenga”.
Realisasikan Segera, Yakinlah Sebentar lagi kalian akan hadir kembali ditengah-tengah kami.
Media ini coba konfirmasi dengan pihak pemerintah desa namun tidak terkonfirmasi hingga pada pukul 15;00 wita dan akan coba konfir-masih dengan pihak Kecamatan Wera bagaimana tanggapanya atas kondisi tersebut.