Penulis : Rendra Adi Putro
JangkarNTB,com, Mahasiswa KKN PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa), Universitas Mataram, menggelar sosialisasi pada tanggal 14 Januari, di Yayasan Pondok Pesantren Nurul Wahyi NW Mujur tentang pernikahan dini dan kenakalan remaja. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para santri mengenai dampak negatif pernikahan dini serta pentingnya menjaga perilaku remaja agar tetap positif. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berguna dalam membentuk generasi muda yang lebih baik dan bertanggung jawab. Melalui sosialisasi ini, Yayasan Pondok Pesantren Nurul Wahyu NW Mujur berkomitmen untuk turut serta dalam upaya pencegahan pernikahan dini dan meningkatkan kesadaran mengenai kenakalan remaja yang dapat merugikan masa depan mereka.
Dalam sosialisasi yang di hadiri oleh santri dan Pengurus ponpes NW mujur, peserta di berikan materi secara langsung mengenai pernikahan dini dan kenakalan remaja, Sosialisasi ini bukan hanya sekedar penyampaian materi akan tetapi ada kepedulian kita terhadap generasi emas bangsa.
Pemateri 1 (Laili Pitriani) : Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan remaja dan orang tua, mengenai dampak buruk dari pernikahan dini terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial anak.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta terdiri dari siswa dan siswi MTS NW Mujur dan MA NW Mujur. Narasumber dari pemateri mahasiswa KKN PMD, universitas Mataram, menjelaskan tentang peraturan pemerintah yang melarang pernikahan usia dini serta dampak-dampaknya yang berpotensi merugikan, seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, pendidikan yang terhambat, serta peningkatan kemiskinan. Selain itu, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman seputar masalah pernikahan dini di komunitas mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menurunkan angka pernikahan dini di desa, mujur praya timur, Lombok tengah.
Pemateri 2 (Yogi Dian Kusuma) : Fenomena kenakalan remaja yang semakin marak belakangan ini menjadi perhatian serius berbagai pihak, terutama orang tua, pendidik, serta masyarakat luas. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengadakan sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja tentang dampak negatif dari perilaku menyimpang.
“Kenakalan remaja bukan hanya masalah individu, tetapi juga merupakan masalah sosial yang melibatkan berbagai faktor. Melalui sosialisasi ini, kami ingin membuka wawasan anak-anak muda tentang dampak buruk dari kenakalan remaja, seperti tawuran, narkoba, hingga perilaku kriminal,”
Para peserta antusias mengikuti berbagai sesi, mulai dari pembekalan mengenai teknik mengelola emosi hingga cara membangun komunikasi yang sehat dengan teman sebaya dan orang tua. Melalui pendekatan ini, diharapkan para remaja dapat lebih memahami pentingnya menjaga sikap dan perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan remaja dapat lebih sadar akan pentingnya mengambil keputusan yang bijak dan menjauhi tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Sumber : KKN PMD Desa Mujur, Universitas Mataram, Lombok tengah.