Latar Belakang
Mayoritas penduduk Desa Nyiur Tebel berprofesi sebagai petani dan pedagang. Sebagian dari mereka terlibat dalam pekerjaan memproses ayam potong, yang menghasilkan limbah berupa bulu ayam dalam jumlah besar. Limbah ini sering kali hanya dibuang begitu saja atau dibakar, yang dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah kesehatan masyarakat,” ujar Bapak Maryun S.H selaku kepala Desa Nyiur Tebel.
Masalah limbah bulu ayam ini memerlukan perhatian khusus, mengingat kandungan keratin yang ada di dalamnya sebenarnya dapat dimanfaatkan. Namun, pengolahan limbah bulu ayam masih minim dilakukan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait teknologi pengolahannya. Untuk mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN PMD UNRAM hadir dengan solusi inovatif, yaitu memanfaatkan limbah bulu ayam sebagai bahan dasar pembuatan pakan ternak unggas dan ikan. Program ini bertujuan tidak hanya untuk mengurangi limbah, tetapi juga untuk memberikan nilai tambah ekonomis bagi masyarakat.
Tahapan Program
Program pengolahan limbah bulu ayam menjadi pakan ternak unggas dan ikan dilakukan melalui beberapa tahapan berikut:
1. *Pencucian Bulu Ayam*
Limbah bulu ayam yang telah dikumpulkan dicuci menggunakan air bersih dan deterjen untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan bau yang menempel. Proses ini juga bertujuan untuk memastikan bulu ayam bebas dari bakteri dan mikroorganisme berbahaya.
2. *Penjemuran Bulu Ayam*
Setelah dicuci bersih, bulu ayam dijemur di bawah sinar matahari hingga kering sempurna. Penjemuran ini penting untuk mengurangi kadar air pada bulu ayam sehingga memudahkan proses pengolahan berikutnya.
3. *Pencampuran Larutan HCl 8%*
Bulu ayam yang telah kering direndam dalam larutan asam klorida (HCl) 8%. Proses ini bertujuan untuk melarutkan sebagian struktur keratin pada bulu ayam, sehingga menjadi lebih mudah dicerna oleh unggas dan ikan ketika dijadikan pakan.
4. *Penghalusan Bulu Ayam Menggunakan Coper*
Setelah direndam, bulu ayam dihancurkan menggunakan coper atau mesin penghancur hingga menjadi partikel halus. Proses ini menghasilkan tepung bulu ayam yang siap dicampur dengan bahan pakan lainnya.
5. *Pencampuran Bahan Pakan*
Tepung bulu ayam yang telah dihasilkan dicampur dengan bahan tambahan lainnya, seperti dedak padi, jagung giling, dan bahan pakan kaya nutrisi lainnya. Pencampuran dilakukan secara merata untuk menghasilkan pakan yang bernutrisi seimbang.
6. *Pencetakan Pakan Menggunakan Mesin Pelet Manual*
Campuran pakan dimasukkan ke dalam mesin pelet manual, yang cara kerjanya mirip dengan penggilingan daging. Mesin ini mencetak pakan menjadi pelet dengan ukuran yang sesuai untuk konsumsi unggas dan ikan.
7. *Penjemuran Pakan*
Pelet pakan yang telah dicetak kemudian dijemur kembali di bawah sinar matahari hingga kering sempurna. Penjemuran ini bertujuan untuk memperpanjang masa simpan pakan dan mencegah pertumbuhan jamur.
8. *Pengemasan*
Setelah kering, pakan yang sudah jadi dikemas menggunakan plastik atau wadah lain yang kedap udara. Pengemasan ini dilakukan untuk menjaga kualitas pakan dan mempermudah distribusi kepada masyarakat atau peternak.
Dengan mengikuti tahapan ini, program pengolahan limbah bulu ayam menjadi pakan ternak dapat berjalan secara efektif dan menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, masyarakat dapat menerapkan metode ini secara mandiri untuk meningkatkan keberlanjutan usaha di masa depan.