BIMA,JangkarNTB.Com- Rofiah (Mahasiswa Semester 6 Universitas Mbojo Bima),Tulisan ini terilhami dari tugas pada mata kuliah kebijakan pembangunan perkotaan dan pedesaan yang di ampu oleh dosen Universitas Mbojo Bima Dr. Ady Ardyansah, S.Sos., MM, doktor kebijakan publik alumni Universitas Brawijaya. Rabu,( 7/5/2025)
Kebijakan menjadi satu instrumen untuk mendorong pembangunan di segala sektor. Pasar Ama Hami Kota Bima merupakan denyut nadi ekonomi warga Kota Bima, diresmikan pada tanggal 29 april 2016 oleh Bapak Presiden Joko Widodo, presiden yang dikenal dengan gaya blusukannya saat menjadi wali Kota solo. Ucapnya
Pembangunan pasar Ama Hami merupakan hasil kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kekuatan kolaborasi menjadi upaya yang harus dilakukan guna mendukung akselerasi pembangunan di tingkat lokal.
Kemampuan kepala daerah sesungguhnya dapat kita baca bagaimana kolaborasinya dengan seluruh unsur yang ada dalam menatap pembangunan yang lebih baik bagi masyarakat bangsa dan negara, ditengah keterbatasan yang ada. Pasar Ama Hami menjadi salah satu pasar tradisional yang bergaya modern dari sisi banguananya di Kota Bima berperan penting sebagai pusat ekonomi masyarakat.
Pedagang kecil dan pedagang menengah datang di pasar Ama Hami menjajakan barang daganganya untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Bima. Pasar tidak hanya berfungsi sebagai pusat transaksi ekonomi tetapi juga sebagai tempat interaksi sosial dan budaya masyarakat Kota Bima yang perlu terus dikemabangkan untuk kemajuan daerah. Pasar menjadi instrumen penting dalam pembangunan yang harus di kelola dengan maksimal, karena dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi daerah.
Jika kita menghitung berapa besar retribusi yang diperoleh dari pengelolaan pasar akan sangat tergantung bagaimana pasar di kelola dan di tata dengan baik, indah, nyaman dan rapi. Kurang terurusnya pasar boleh jadi dapat kita katakan bahwa pelayanan publik tidak di tata dengan baik sedemikian rupa. Hal ini menjadi perhatian dan pekerjaan rumah pemerintah Kota Bima. Tuturnya
Harapan baru warga Kota Bima di bawah pemerintah yang baru dengan berbagai konsep visi dan misi yang ditawarkan seharusnya dapat membawa perubahan bagi masyarakat Bima yang lebih baik kedepannya, khususnya bagi pembangunan dan pengelolaan pasar Ama Hami. Namun sangat miris, bahwa keberadaan pasar Ama Hami dalam beberapa tahun terakhir bahwa pembangunan dan pengelolaan pasar AmaHami menghadapi sejumlah permasalah yang perlu mendapat perhatian dan penanganan pemerintah Kota Bima, dan hal ini terjadi oleh karena interaksi sosial pada keberlangsungan fungsi pasar. Terangnya
Salah satu permasalahan yang di hadapi pasar AmaHami adalah kualitas infrastruktur pasar yang belum memadai terutAma kondisi jalan dan drainase, jalan menuju pasar Ama Hami banyak yang rusak dan berlubang sehingga saat musim hujan terdapat genangan air yang menyebabkan akses menjadi sulit di liwati pengunjung, belum lagi drainase yang tidak berfungsi.
Kenyataan ini perlu menjadi perhatian pemerintah, lebih khusus kepala pasar dan dinas terkait yang membidangi pasar. Jika pasar di kelola dengan baik, bukan tidak mungkin dapat mendatangkan PAD secara maksimal, oleh karena itu pelayanan publik dapat menyentuh sendi – sendi kehidupan masyarakat termasuk pengelolaan dan penataan pasar. Kita bisa melihat bagaimana pasar daerah lain begitu maju dan baik tertata, mengapa kita di Kota Bima tidak belajar dari daerah yang maju.
Inisiatif kepala daerah menjadi salah satu kekuatan untuk membangun daerah yang lebih baik, lebih maju dan lebih bersahabat dengan masyarakat. Kemajuan daerah tidak dapat kita pungkiri oleh karena inovasi pelayanan publik yang dikembangkan oleh kepala daerah, dengan melibatkan stakeholder yang ada, bisa jadi perguruan tinggi di gandeng, mahasiswa dilibatkan, dan bahkan BUMN/D yang ada di Kota Bima. Tandasnya
Selain infrastruktur, pengelolaan kebersihan pasar menjadi masalah yang perlu perhatian serius. Sampah yang tidak di kelola dengan baik menimbulkan bau tidak sedap dan lingkungan pasar yang kotor terutama di bagian pasar ikan dan daging. Keamanan pasar diperketat, kehilangan barang dagangan para pedagang yang membuat pedagang rugi serta tata kelola pasar yang lebih profesional. Dari sudut pandang kebijakan pembangunan perkotaan dan pedesaan, pasar tradisional seperti pasar Ama Hami harus di kelola dengan pendekatan yang mengintegrasikan aspek infrastruktur, sosial ekonomi, tata ruang, serta partisipasi masyarakat.
Konsep pembangunan perkotaan yang berkelanjutan menuntut adanya penataan pasar yang tidak hanya memperhatikan aspek fisik, tetapi juga aspek sosial dan aspek ekonomi agar pasar dapat berfungsi optimal sebagai pusat ekonomi lokal dan mendukung kesejahteraan rakyat.
Dengan melakukan perbaikan infrastruktur jalan serta bagunan pasar secara berkala membangun sistem drainase modern, menerapkan sistem pengelolaan sampah yang terpadu, partisipasi pedagang dan masyarakat dalam program sadar lingkungan pasar di arahkan dan diberikan penyuluhan serta meningkatkan patroli untuk keamanan dan kebersihan pasar Ama Hami.
Dengan segala permasalahan dan kenyataan, bahwa pasar perlu menjadi pusat perhatian kebijakan dan pembangunan yang dapat menjawab tuntutan dan harapan masyarakat Kota Bima. Pasar Ama Hami pusat ekonomi yang potensial bagi peningkatan PAD dan pembangunan daerah yang lebih baik jika di tata dan di kelola dengan profesional. Tegasnya
( PIMRED )