Kabupaten Bima, JangkarNTB.Com- Mahasiswa dan Pemuda Langgudu Selatan melaksanakan pertemuan Akbar membahas segala bentuk pembangunan di wilayahnya di segala aspek. Diantaranya terkait Pasar Umum Desa Karampi, Kecamatan Langgudu. Hal lain dari pertemuan akbar juga yang dibahas yakni Infrastruktur dan suprastruktur yang menjadi hak dan kebutuhan dasar masyarakat. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu ( 29/03/2025 ).
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat setempat. Forum ini bertujuan untuk menyatukan berbagai perspektif guna menghasilkan pemikiran yang komprehensif dan solusi yang terintegrasi dalam upaya memperjuangkan perbaikan infrastruktur di wilayah langgudu selatan.Berbagai elemen yang hadir menjadi penggerak penting untuk mengedepankan azas-azas perjuangan untuk memperjuangkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Ucapnya
Salah satu isu sentral yang dibahas dalam pertemuan ini adalah infrastruktur Jalan, Jalan lintas Monta-Langgudu Selatan merupakan jalan yang menghubungkan Kecamatan Monta dengan beberapa Desa di Langgudu bagian Selatan Laut teluk Waworada. Beberapa Desa yang ada di pesisir Langgudu Selatan Antara lain Desa Tamandaka, Desa Pusu, Desa Waduruka, Desa Karampi dan Desa Sarae Ruma.
Pembukaan jalan raya ini telah dilakukan sejak tahun 2013 silam. Namun sampai saat ini keberadaan jalan ini tidak pernah diperhatikan kembali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bima, seolah seolah-olah beberapa Desa yang berada dibagian langgudu selatan bukanlah bagian dari Kabupaten Bima.
Hampir 12 tahun belum diaspal dan berada dalam kondisi rusak parah, dan ini menjadi faktor utama penghambat aktivitas ekonomi,sosial dan politik masyarakat setempat. Kondisi ini memengaruhi efisiensi transportasi, mempersulit distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, jalan tersebut memiliki peran vital dalam menunjang kesejahteraan dan kualitas hidup warga, yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah kabupaten Bima. Tandasnya
Para peserta pertemuan berharap bahwa perbaikan infrastruktur jalan ini harus menjadi prioritas utama bagi Pemerintah Kabupaten Bima. Meskipun telah ada berbagai upaya dari masyarakat, termasuk mahasiswa dan tokoh masyarakat, hasil yang dicapai belum juga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Untuk itu, diharapkan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan dalam menyelesaikan masalah infrastruktur yang ada.
FIKRIN, salah seorang narasumber dalam pertemuan tersebut, menyampaikan pentingnya pemahaman bersama mengenai kesenjangan infrastruktur yang terjadi, terutama terkait dengan jalan yang belum diaspal. Ia menegaskan bahwa masalah infrastruktur bukan hanya isu fisik, tetapi juga berdampak luas terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Penting bagi semua pihak untuk meningkatkan pemahaman mengenai urgensi perbaikan infrastruktur, khususnya jalan, sebagai elemen vital yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya”.
Dengan berakhirnya pertemuan ini, diharapkan suara masyarakat dapat semakin kuat dalam memperjuangkan perbaikan infrastruktur di Langgudu Selatan, serta mengharapkan kebijakan pemerintah yang lebih responsif dan pro-rakyat. Diharapkan, kedepannya ada langkah konkret dari pemerintah dalam menanggapi tuntutan ini demi tercapainya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, Tegasnya
( PIMRED )