Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Cair, Pestisida Alami, Cookies Alpukat dan Permen Tomat serta Konservasi oleh KKN PMD UNRAM DESA SEMBALUN LAWANG 2024/2025

JANGKARNTB,COM. Mahasiswa Kelompok KKN PMD Universitas Mataram 2024/2025 bersama dengan Sekolah Alam Rinjani mengadakan sosialisasi sekaligus demonstrasi pemanfaatan limbah hasil pertanian sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi pertanian yang ada di NTB khususnya Desa Sembalun Lawang, sebagai desa percontohan untuk melakukan pertanian organik, kegiatan yang dilakukan berupa pembuatan pupuk organik limbah pertanian dan pestisida alami dari bumbu dapur. Selain pembuatan pupuk, kelompok kkn unram juga melakukan pemanfaatan hasil pertanian di Desa Sembalun Lawang berupa buah alpukat sebagai cookies dan tomat sebagai permen. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan inovasi baru terhadap masyarakat Sembalun Lawang terkait pemanfaatan limbah pertanian dan buah hasil pertanian menjadi produk yang memiliki harga jual tinggi juga menarik untuk dipasarkan.

Pembuatan pupuk organik menggunakan bahan dasar berupa limbah hasil pertanian yang dicacah terlebih dahulu untuk mempercepat penguraian. Limbah tersebut dicampur dengan larutan EM-4 (Effective Microorganisms) yang berfungsi sebagai biakan bakteri yang berperan untuk mempercepat proses penguraian bahan organik dan meningkatkan kualitas pupuk dengan tambahan larutan molases sebagai sumber energi atau makanan dari bakteri pengurai. Perkembangbiakan bakteri yang terdapat pada pupuk organik cair ini memiliki peran dalam meningkatkan kualitas tanah seperti menyuburkan dan menjaga pH tanah.

Sementara untuk pembuatan perstisida alami hanya menggunakan bahan – bahan berupa kunyit, jahe, lengkuas, daun lavender, bawang merah, dan bawang putih. Bahan – bahan tersebut memiliki aroma yang kuat dan tidak disukai oleh serangga, terkhusus serangga yang mengkonsumi daun dan buah, sehingga hama tersebut enggan mendekati daun karna aroma yang sangat kuat.

Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta masyarakat yang merupakan petani milenial. Semangat para petani milenial serta rasa keingintahuan yang tinggi pada saat kegiatan ini berlangsung perlu diacungi jempol. Peserta diajarkan cara membuat pupuk organik  sekaligus pestisida alami yang sangat praktis karena menggunakan bahan dasar limbah pertanian dan bahan dapur yang sering kita jumpai bahkan setiap hari. Selain pemanfaatan limbah pertanian, peserta juga diberikan suatu inspirasi baru terkait pengolahan hasil  pertanian berupa buah alpukat dan tomat sekaligus diajarkan cara pembuatannnya menjadi cookies alpukat dan permen tomat. Hal ini bisa menjadi inovasai baru yang memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat.

Salah seorang tokoh masyarakat yang dikenal dengan ama Kapten Kribo, menyatakan kegembiraannya mengikuti pelatihan ini. “Saya sudah lama bertani dan menggunakan berbagai macam pupuk mulai dari yang organik dan anorganik. Saya tertarik dengan pupuk organik yang dibuat oleh teman-teman KKN Unram dan saya akan coba membuatnya juga. Terimakasih untuk teman-teman KKN Unram, acaranya berjalan sukses,” katanya.

Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi masyarakat desa sembalun lawang yang mayoritas berprofesi sebagai petani sebagian dari upaya berkelanjutan untuk mewujudkan pertanian yang ramah untuk efek jangka panjang. Kedepannya sekolah alam rinjani berkomitmen dan melibatkan lebih banyak lagi lapisan elemen masyarakat dalam pelestarian dan menjaga kesuburan tanah yang ada di desa sembalun lawang. Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat Desa Sembalun Lawang tidak hanya mampu menyelesaikan permasalah pertanian tetapi juga menjadi contoh desa yang lain.

Selain pembuatan pupuk organik dan pengolahan hasil pertanian, kkn pmd unram melakukan konservasi di sekitar sumber mata air yang ada karena sumber mata air tersebut tertutup pasca gempa yang dilanda pada tahun 2018 silam sebagai bentuk kepedulian dan keberlanjutan di Desa Sembalun Lawang. Sebanyak 1000 bibit pohon ditanam di beberapa titik yang berpotensi memiliki cadangan air untuk keberlanjutan dan menjaga ketersediaan air.

Penulis 1 : Baiq Yusmiar Aulia Putri
Penulis 2 : Tubagus Muhamad Entus Kurnia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *