Pemimpin Desa Jangan Berpacu Pada APBDes, DD, dan Hentikan Mani Politik

Penulis,"Pimred Media Dinamika Global (Suryadin)

Berita356 Dilihat

Mataram, JangkarNTB.com – Pemimpin Desa yang baik adalah pemimpin yang mendengarkan keluh kesah dan memperjuangkan aspirasi masyarakatnya.

Jabatan adalah titipan dari masyarakat dan kebijakan diperuntuk kepentingan umum masyarakat, serta menjalankan sumpah jabatan.

Lahirnya Pemimpin Desa (Kepala Desa) hasil dari jari jemari masyarakat melalui momentum pesta demokrasi.

Negara telah menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat dan masyarakat berhak mendapatkan kesejahteraan dan pendidikan yang layak.

Negara mengucurkan anggaran melalui Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes dan DD).

APBDes dan DD bukan menjadi tolak ukur kemajuan Desa, namun ketulusan dan keikhlasan hati serta ikhtiar kepada masyarakatnya untuk menjadi pondasi utama dalam membangun desa.

Pemimpin harus sadar apa menjadi tupoksinya, sehingga visi-misi yang pernah dijanjikan kepada masyarakat agar direalisasi untuk mewujudkan impian bersama yaitu membangun desa yang maju, kreatif, dan mandiri.

Pemimpin tidak boleh terlalu arogan membangun desa dengan iming-iming dan menjanjikan Kesejahteraan masyarakat, lalu realitasnya pemimpin hanya berpacu pada APBDes dan DD saja, hingga masyarakatnya dijadikan Pemberian Harapan Palsu.

Bicara politik, mengatakan sudah membangun komunikasi sampai ketingkat pusat, fakta ril di lapangan hanya politik Desa saja.

Jangankan untuk berangkat ke pusat sekelas kabupaten Bima tak ada niat untuk berbuat, apakah itu nama pemimpin yang bisa diandalkan.

Pemimpin yang baik mampu menghadirkan solusi di tengah-tengah dan memulihkan perekonomian untuk menuju desa yang progresif, inovatif dan berdaya sains.

Masyarakat ku sadarlah untuk memilih karena pilihan menentukan nasib Lima tahun kedepannya.

Berhentilah untuk menerima mani politik karena menggantung nasib 5 tahun kedepan dengan janji palsu.

Pahamilah, bahwa mani politik adalah satu cara untuk mendapatkan hasrat pribadi dan keserakahan untuk kebutuhan-kebutuhan sendiri dan kelompoknya.

Ketika itu selalu terjadi maka hancurlah desa tak tidak akan sembuh dari kejoliman.

Berangkat dari Mani politik, Kursi emas, lalu mengembalikan kos politik, rakyat jadi tumbal.

Pilihlah pemimpin memiliki potensi, berjiwa besar, dan berani bertanggung jawab dalam mengambil tindakan untuk menjemput program-program pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mulai pemerintah kabupaten Bima, pemerintah provinsi, dan pemerintah Pusat.

Pemimpin yang membangun desa bukan omongan tongkosong bunyinya, tetapi sedikit berbicara banyak berkerja.

Terpilihnya pemimpin ada ditangan masyarakat itu sendiri dan pikiran Nasib 5 tahun kedepannya, jangan pikirkan untuk sesaat.

Solusi Konkrit adalah ganti pemimpin demi mencapai hak-hak masyarakat.

Banyak Generasi penerus memiliki potensi dan banyak memiliki ide serta gagasan untuk membangun dan menata Desa yang maju.

– Salam akal sehat.
– Pilih Pemimpin berpotensi.
– Raihlah massa depan Desa menuju masyarakat aman, sejahtera, dan berwibawa.(***)

Penulis : SYURYADIN (SURYA GHEMPAR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *