Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Kesejahteraan Keluarga Pada Keluarga Yang Tinggal Di Perkotaan

Berita, Pendidikan333 Dilihat

JangkarNTB.com. Kesejahteraan merupakan titik ukur bagi suatu masyarakat bahwa telah berada pada kondisi sejahtera. Kesejahteraan tersebut dapat diukur dari kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan dan kualitas hidup rakyat (Segel dan Bruzy, 1998). Kesejahteran ini diwujudkan agar warga negara tersebut dapat hidup layak dan mampu menggambarkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik, jika masyarakat sejahtera berarti masyarakat tersebut mengalami kemakmuran. Ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat terwujud apabila keluarga dapat mengoptimalkan pelaksanaan fungsi keluarga. Pelaksanaan dan pemenuhan fungsi keluarga yang optimal sangat penting bagi setiap keluarga (Sunanti, 2013). Keluarga yang sejahtera memiliki fungsi yang optimal sehingga keluarga tersebut dapat mengakomodasi adanya kebutuhan dasar dan coping anggotanya, serta mampu melakukan penyesuaian terhadap tuntutan diri dan lingkungan (Dewi dan Ginanjar, 2019). Kunci sukses pelaksanaan fungsi keluarga ada di tangan orang tua sebagai pengendali keluarga.ada keluarga yang tinggal di perkotaan, terdapat peran ganda yang diambil oleh salah satu pasangan keluarga. Peran ganda ini mempengaruhi keharmonisan dalam rumahtangga. Kasus peran ganda dalam mempengaruhi keharmonisan dalam rumahtangga terdapat di Kampung Soryar, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Dalam melaksanakan peran sebagai seorang istri dan pekerja, perempuan di Kampung Soryar memiliki siklus kegiatan dalam sehari terbagi ke dalam lima bagian waktu. Bagian I, jam 06:00 s/d 08:00 WIT = bangun pagi, masak untuk sarapan, persiapan bekal dan membantu suami menyimpan untuk memancing, persiapkan anak-anak ke sekolah ; Bagian II, jam 08:00 s/d 14:00 WIT = persiapkan jualan, menunggu transport ke pasar, menjaga jualan di pasar ; Bagian III, jam 14:00 s/d 20:00 WIT  = pulang dari pasar, mencuci pakaian, membersihkan ember-ember tempat ikan, memandikan anak-anak, mempersiapkan makan malam, menunggu suami pulang dari laut, menyimpan ikan hasil tangkapan suami ; Bagian IV, jam 20:00 s/d 22:00 WIT = mendampingi anak belajar, nonton bersama ; Bagian V, jam 22:00 s/d 06:00 WIT = istirahat tidur.

Dari siklus kegiatan kaum perempuan di Kampung Soryar yang memiliki kemampuan manajemen waktu dan manajemen manusia yang ada di keluarga menimbulkan keharmonisan dalam rumahtangga. Kaum perempuan tidak melupakan tugasnya sebagai seorang istri dan menjalankan tugasnya sebagai pekerja dengan baik. Mereka tidak lupa memasak sarapan, membuat bekal, membantu suami, mempersiapkan anak-anak ke sekolah, berjualan di pasar, mencuci pakaian, memandikan anak-anak, mempersiapkan makan malam, menunggu suami pulang, mendampingi anak belajar, dan meluangkan waktu nonton bersama.

Upaya yang dapat dilakukan agar rumahtangga harmonis yang pertama adalah menghormati. Seorang istri harus dapat menghormati suami dalam kondisi apapun. Hal ini akan menciptakan suasana keharmonisan dalam rumahtangga, karena istri tidak merasa lebih tinggi kedudukannya dari suami begitu sebaliknya, walaupun penghasilan yang diterima istri lebih tinggi dari suami. Kedua adalah Terbuka. Melakukan komunikasi yang terbuka dalam segala sesuatu yang menjadi permasalahan dalam rumahtangga selalu dikomunikasikan dengan suami, sehingga tercipta kerukunan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Yang terakhir adalah kasih sayang. Istri memberikan kasih sayangnya kepada suami dan anak-anaknya dengan penuh cinta. Dengan kasih sayang yang dicurahkan kepada keluarga, maka akan berdampak pada kehidupan dalam rumah tangga.

Dari hasil wawancara kami dengan 6 responden, manajemen sumber daya manusia dan kesejahteraan keluarga yang tinggal di perkotaan berfokus pada kualitas hidup di perkotaan, kesejahteraan keluarga, kesejahteraan ekonomi, layanan, kebijakan dan program kesejahteraan keluarga, harapan dan kebutuhan, manajemen waktu, dan manajemen keuangan.

Untuk kualitas hidup di perkotaan mendorong keluarga yang tinggal di perkotaan sebagai salah satu keluarga yang memiliki peran ganda mencapai kesejahteraan karena sarana dan prasarana tersedia. Kesejahteraan keluarga yang tinggal di perkotaan pada keluarga yang memiliki peran ganda tidak mencapai sejahtera karena mereka dapat mencukupi kebutuhan perkotaan yang tinggi tetapi mereka tidak harmonis antara pasangan dalam menjalankan peran ganda. Kesejahteraan ekonomi keluarga yang tinggal di perkotaan pada keluarga yang memiliki peran ganda cukup stabil karena dilihat dari jumlah gaji yang diberikan untuk keluarga peran ganda di perkotaan cukup tinggi sehingga mampu mecukupi kebutuhan dan menciptakan kesejahteraan ekonomi.

Penyediaan layanan untuk keluarga yang tinggal di perkotaan pada keluarga yang memiliki peran ganda tersedia merata dan masif. Tersedianya berbagai pelayanan di perkotaan membantu aktivitas keluarga yang tinggal di perkotaan dalam melaksanakan peran gandanya. Keluarga yang tinggal di perkotaan pada keluarga yang memiliki peran ganda memiliki harapan dan kebutuhan dalam ketersediaan lapangan kerja yang layak, stabil, dan akses terhadap kesempatan kerja.

Keluarga yang tinggal di perkotaan pada keluarga yang memiliki peran ganda perlu memperhatikan manajemen waktu, manusia, dan keuangan. Keluarga yang memiliki peran ganda dalam melakukan manajemen waktu cukup buruk karena waktu yang dihabiskan bersama keluarga terbatas karena pekerjaan yang mereka lakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Djunaedi (2018), jika perempuan terlibat dalam dunia kerja maka akan memberikan dampak terhadap waktu yang dihabiskan bersama dengan keluarganya. Terlihat bahwa keluarga yang tinggal di perkotaan pada keluarga yang memiliki peran ganda cukup buruk dalam segi manajemen waktu tetapi mereka dalam manajemen keuangan cukup baik karena ketercukupan memenuhi kebutuhan di perkotaan sehingga mereka mampu menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka untuk menabung dan digunakan untuk mencapai kebutuhan mereka di masa depan.

Keluarga Yang Tinggal Di Perkotaan dapat mencontoh kemampuan manajemen waktu dan manajemen manusia kaum perempuan di Kampung Soryar. Tidak ada salahnya menjadi keluarga yang memiliki peran ganda yang tinggal di perkotaan. Salah ketika kita sebagai keluarga yang memiliki peran ganda tidak dapat menyesesuaikan antara kebutuhan keluarga dengan pekerjaan. Perempuan dengan peran ganda wajib melakukan upaya-upaya agar rumahtangga harmonis dengan menghormati, terbuka, dan memberi kasih sayang.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *